Ekosistem Mangrove di Pesisir Percut manjadi habitat penting bagi berbagai jenis burung migran dan burung air
Wilayah pesisir Percut merupakan wilayah penting yang ditinjau dari berbagai sudut pandang perencanaan dan pengelolaan. Transisi antara daratan dan lautan di wilayah pesisir telah membentuk ekosistem yang beragam dan sangat produktif serta memberikan nilai ekonomi yang luar biasa terhadap manusia. Kawasan hutan mangrove di pesisir Percut adalah kawasan hutan lindung dan jalur hijau (green belt) yang merupakan bagian dari ekosistem mangrove yang tersisa dan penting di dalam landskap pesisir timur Sumatera Utara. kawasan hutan mangrove di pesisir Percut merupakan habitat berbagai burung air dan burung migran seperti Bangau Bluwok (Mycteria cinerea), Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus), Cangak Abu (Ardea cinerea), Cangak Besar (Ardea alba), Cangak Merah (Ardea purpurea), Cerek Besar (Pluvialis squatarola), Gagang bayam belang (Himantopus himantopus), Trinil lumpur Asia (Limnodromus semipalmatus), Biru laut (Limosa spp.) Kedidi besar (Calidris tenuirostris), Cerek Kernyut (Pluvialis fulva), Cerek pasir Mongolia (Charadrius mongolus), Gajahan Besar (Numenius arquata), Kokokan Laut (Butorides striata), Kuntul Kecil (Egretta garzetta), Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis), Pecuk padi Kecil (Phalacrocorax niger) dan jenis lainnya. Terdapat beberapa jenis perimata seperti monyet ekor panjang (Macaca pascularis), Presbitis Spp, beberapa jenis reptilian seperti ular, biawak dan satwa lainnya.
Secara periodik pesisir Percut menjadi habitat persingahan bagi burung-burung migran (migratory birds). Tidak kurang dari 5.000 ekor dan 29 jenis burung migran selalu singgah di pesisir Percut saat bermigrasi dari belahan bumi utara dan Alaska (Siberia) menuju lokasi menjadi mencari makan di Asia Timur, Australia, pulau-pulau di Pasifik Barat, dan Asia Tenggra termasuk Indonesia. Beberapa jenis burung mingran ini tergolong berstatus rentan (Vulnerable) menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red list. Selain itu, terdapat terdapat lebih dari 18 jenis burung air penetap di wilayah pesisir ini.
Gugusan hutan mangrove di pesisir Percut telah berfungsi sebagai penahan abrasi, interusi air laut ke daratan, mengontrol dan menahan angin, sebagai tempat berkembangbiaknya berbagai jenis ikan. Mangrove merupakan habitat penting bagi sebagian besar kelompok burung air serta beberapa jenis burung daratan. Mereka menjadikan mangrove sebagai habitat untuk mencari makan, berbiak atau sekedar beristirahat dan secara periodik menjadi habitat persingahan bagi burung-burung migran (migratory birds). Bagi beberapa jenis burung air, habitat mangrove menyediakan ruang yang memadai untuk membuat sarang, terutama karena tersedianya makanan dan bahan pembuat sarang. Bagi jenis-jenis pemakan ikan, seperti kelompok burung Kuntul (Egretta spp.), mangrove menyediakan tenggeran serta sumber makanan yang berlimpah.
0 comments:
Post a Comment