Tentang Pilar Indonesia

Misi

PILAR didedikasikan untuk konservasi alam, hidupan liar terutama konservasi lahan basah dan ekosistem mangrove. Kami bekerja di Sumatera dengan program utama kami adalah untuk pendidikan konservasi, pemberdayaan masyarakat, menginisiasi pembangunan berkelanjutan, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

PILAR mendirikan Rumah Baca Bakau sebagai pusat untuk menginspirasi perubahan, melakukan penanaman pohon dan mendirikan pusat pembibitan, kunjungan sekolah , memandu dan memberikan pelatihan untuk membantu masyarakat lokal menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Kami sebuah NGO lokal yang dikelola oleh orang-orang yang memiliki kapasitas dan komitmen tinggi untuk perubahan konservasi.

PILAR bekerja untuk :

Mendorong masyarakat lokal menjadi aktor konservasi lahan basah dan ekosistem mangrove

Menjalankan program Rumah Baca Bakau sebagai pusat pendidikan lingkungan bagi generasi muda

Mengembangkan inisiatif lokal untuk membangun alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan

Melakukan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

Goal

Melindungi spesies burung migran, burung air dan spesies lain yang dilindungi dan terancam punah pada lahan basah dan ekosistem mangrove

Malakukan pelestarian dan rehabilitasi hutan mangrove bersama masyarakat lokal

Mendukung dan membantu pemerintah lokal untuk melindungi lahan basan dan ekositem mangrove

Menjadikan RUMAH BACA BAKAU sebagai pusat pendidikan konservasi dan pemberdayaan masyarakat lokal

Meningkatkan kapasitas masyarakat lokal untuk melakukan adaptasi perubahan iklim global melalalui pembangunan berkelanjutan

Sunday, May 18, 2014

Restorasi Mangrove

Lebih dari 20,000 pohon mangrove telah kami tanam di pesisir Percut-Deli Serdang, Sumatera Utara. pohon yang ditanaman terdiri dari 2 jenis yaitu Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata. Aksi ini merupakan kontribusi PILAR Indonesia bersama nelayan lokal untuk memperbaiki kualitas ekosistem mangrove dan pesisir dilokasi ini. Kegiatan Restorasi mangrove di pesisir Percut merupakan bagian dari program "Konservasi Ekosistem Mangrove melalui Pemberdayaan dan Pengembangan Inisiataif Konservasi Berbasis Masyarakat" yang didukung oleh GEF-SGP/UNDP sejak tahun 2013 lalu. Tahapan kegiatan ini dimulai dengan membangun pusat pembibitan mangrove bersama masyarakat lokal. Memelihara dan memilih bibit unggul, setelah bibit pohon berusia lebih kurang 4-5 bulan (daun berjumlah 4-6) maka pohon-pohon ini ditanamn disepanjang bibir pantai pada lokasi hutan mangrove yang telah terdegradasi.

Dalam kegiatan restorasi mangrove peran masyarakat nelayan yang tinggal dipesisir Percut sangat teribat aktif, mulai dari awal kegiatan rehabilitasi sampai kegiatan pemeliharaan. Masyarakat yang tinggal di pesisir banyak mendapatkan manfaat langsung dari keberadaan mangrove. Oleh karena itu pelibatan masyarakat dalam restorasi mangrove menjadi poin penting sehingga keberhasilan kegiatan dapat tercapai.

Upaya meningkatkan kulaitas ekosistem mangrove di pesisir Timur Sumatera Utara, yang saat ini kami fokuskan di Pesisir Percut, adalah usaha untuk mengembalikan berbagai fungsi hutan mangrov. Salah satu fungsi hutan mangrove adalah tempat bertelur dan berkembangbiaknya berbagai jenis ikan perairan dangkal, udang dan kepiting bakau (mud crab). Berbagai jenis ikan ikan, udang dan kepiting itu hidup di perakaran pohon-pohon mangrove dan mendapatkan banyak suplay makanan dan habitat yang baik untuk hidup dan berkembangbiak. Dengan melakukan penanaman mangrove, berarti menyelamatkan habitat dan populasi berbagai jenis ikan, udang da kepiting yang menjadi sumber ekonomi nelayan lokal. Tidak sebatas itu saja, area hutan mangrove di pesisirPercut juga menjadi habitat penting bagi persinggahan berbagai jenis burung migran. Disini mereka mendapatkan makanan dan habitat persinggahan yang cukup saat bermigrasi.




0 comments:

Post a Comment